SUTRA DEWA KWAN SING DI CIN (KWAN SENG TEE KUN) - KITAB SUCI DEWA KWAN KONG - Bagian ke-2 dari 3 Bagian (2/3)
Namun sebaliknya, jika kita :
• Tidak Berbakti kepada Orang tua,
• Bersikap tidak sopan dan tidak hormat kepada Orang tua,
• Menyimpan pikiran jahat,
• Tidak melakukan perbuatan baik,
• Selingkuh dengan istri orang lain atau dengan anak perempuan orang,
• Mengotori atau merusak anak perempuan orang,
• Memecah belah rumah tangga orang,
• Merusak nama baik orang,
• Iri hati dan dengki oleh keberhasilan orang lain,
• Menipu harta orang,
• Memfitnah orang hingga bertengkar,
• Merugikan orang untuk keuntungan pribadi,
• Memperkaya diri dengan tidak halal,
• Membenci langit dan menyalahkan bumi,
• Memaki hujan dan mengomeli angin,
• Menghina orang bijak dan orang suci,
• Merusak patung Buddha dan Dewa,
• Membunuh binatang,
• Meremehkan kertas dan buku,
• Menggunakan kekerasan menekan orang baik,
• Menggunakan kekayaan menekan orang miskin,
• Meninggalkan orang tua,
• Tidak akur dengan saudara,
• Tidak percaya ajaran kebenaran,
• Memperkosa atau dengan sengaja dan secara sadar Mengotori kehormatan seorang perempuan,
• Berzinah dan berbuat cabul / mesum,
• Mengadu domba,
• Tidak mengerti hemat,
• Meremehkan pangan,
• Tidak mengenal budi,
• Membohongi diri sendiri dan orang lain,
• Curang dalam dagang,
• Mendirikan aliran sesat,
• Membohongi / menipu orang bodoh,
• Melakukan penipuan,
• Mengumpulkan materi dengan berbuat cabul,
• Berpura-pura baik untuk melakukan penipuan,
• Berucap hal yang tidak benar,
• Suka menyumpah kata-kata kotor,
• Suka mencelakakan orang,
• Tidak patuh kepada ajaran Kebenaran,
• Berbuat hal yang tidak menyenangkan orang lain,
• Tidak percaya Karma,
• Mengajak orang lain berbuat jahat,
• Tidak pernah berbuat amal,
• Melakukan segala kejahatan,
• Membuat keterangan dan laporan palsu ke Pengadilan,
• Melakukan perampokan di air maupun dengan api.
• Bersikap tidak sopan dan tidak hormat kepada Orang tua,
• Menyimpan pikiran jahat,
• Tidak melakukan perbuatan baik,
• Selingkuh dengan istri orang lain atau dengan anak perempuan orang,
• Mengotori atau merusak anak perempuan orang,
• Memecah belah rumah tangga orang,
• Merusak nama baik orang,
• Iri hati dan dengki oleh keberhasilan orang lain,
• Menipu harta orang,
• Memfitnah orang hingga bertengkar,
• Merugikan orang untuk keuntungan pribadi,
• Memperkaya diri dengan tidak halal,
• Membenci langit dan menyalahkan bumi,
• Memaki hujan dan mengomeli angin,
• Menghina orang bijak dan orang suci,
• Merusak patung Buddha dan Dewa,
• Membunuh binatang,
• Meremehkan kertas dan buku,
• Menggunakan kekerasan menekan orang baik,
• Menggunakan kekayaan menekan orang miskin,
• Meninggalkan orang tua,
• Tidak akur dengan saudara,
• Tidak percaya ajaran kebenaran,
• Memperkosa atau dengan sengaja dan secara sadar Mengotori kehormatan seorang perempuan,
• Berzinah dan berbuat cabul / mesum,
• Mengadu domba,
• Tidak mengerti hemat,
• Meremehkan pangan,
• Tidak mengenal budi,
• Membohongi diri sendiri dan orang lain,
• Curang dalam dagang,
• Mendirikan aliran sesat,
• Membohongi / menipu orang bodoh,
• Melakukan penipuan,
• Mengumpulkan materi dengan berbuat cabul,
• Berpura-pura baik untuk melakukan penipuan,
• Berucap hal yang tidak benar,
• Suka menyumpah kata-kata kotor,
• Suka mencelakakan orang,
• Tidak patuh kepada ajaran Kebenaran,
• Berbuat hal yang tidak menyenangkan orang lain,
• Tidak percaya Karma,
• Mengajak orang lain berbuat jahat,
• Tidak pernah berbuat amal,
• Melakukan segala kejahatan,
• Membuat keterangan dan laporan palsu ke Pengadilan,
• Melakukan perampokan di air maupun dengan api.
Jika melakukan salah satu perbuatan buruk di atas, maka akan terkena wabah penyakit yang ganas, membuat hidup hancur, otak menjadi dungu, bunuh diri, rumah tangga berantakan, lelaki merampok, perempuan berbuat serong, kesepian, menimbulkan perasaan tidak bahagia berkepanjangan, dikucilkan, hidup kesulitan baik dalam kehidupan ini atau yang akan datang. Semua karma buruk ini cepat atau lambat akan menimpa diri si Pelaku Karma.
Para Dewa memeriksa dengan teliti, serambut pun tidak akan lolos. Perbuatan baik dan buruk berjalan di Dua jalur yang berbeda, Malapetaka dan Keberuntungan di bedakan sesuai perbuatan.
Perbuatan baik di balas dengan Keberuntungan. Perbuatan jahat di balas dengan Malapetaka. Saya (Kwan Kong) bersabda dengan benar, harap umat manusia mematuhinya.
Bersambung...
Kitab Suci Dewa Kwan Shen Ti Cin aslinya ditulis dalam bahasa Mandarin Kuno (Wen Yen Wen) dan di terjemahkan oleh Budiono Gondosiswanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar