POJOK TRADISI IMLEK, Artikel 11 dari 12 Artikel
Tradisi Pai Ti Kong Suku Hokkien ( Hari ke-9 Imlek )
Pai Ti Kong Apa itu Pai Ti Kong ? Tradisi sembahyang kepada Ti Kong di
hari ke 9 Imlek ini hanya dilakukan oleh suku Hokkien dan tidak dikenal
disuku Hakka ,Tio Ciu atau suku lainnya.Bangsa Tiong Hoa selalu menyebut
Thian atau Tuhan sebagai A Kong ( kakek ). Suku Hokkien melakukan
sembahyang ( Pai ) ke Ti Kong ( Dewa /Thian ) pada hari ke 9 Imlek
karena suatu legenda.
Ada tiga versi mengenai legenda tsb. ( Foto diatas,Kelenteng di Penang dicopas dari internet .)
Versi pertama terjadi pada zaman Dinasti Song, ketika bangsa Mongol
menyerang Tiongkok Selatan.Hokkien atau provinsi Fujian merupakan target
pasukan Mongol yang merencanakan membunuh semua penghuni daerah tsb.
Penyerangan dilakukan tepat pada hari pertama Imlek sehingga suku
Hokkien tidak bisa merayakan tahun baru. Mereka sangat ketakutan dan
yang bisa dilakukan hanya menyembunyikan diri di perkebunan tebu supaya
terhindar dari pasukan Mongol.
Tepat pada hari ke 9 Imlek mereka
bersembunyi , pasukan Mongol mungkin juga mulai capek dan berhenti
melakukan pencarian dan pergi meninggalkan daerah tsb. Penduduk percaya
bahwa berkat perlindungan dari para Dewa, mereka terhindar dari
pembunuhan.Dan sejak saat itulah setiap tahun timbul tradisi sembahyang
atau Pai Ti Kong pada hari ke 9 Imlek untuk mengucapkan syukur dan
terima kasih atas perlindungan –Nya..
Versi lainnya terjadi di
abad ke 16 dimana ada sekelompok bajak laut menyerang pantai timur
provinsi Hokkien tepat pada hari pertama Imlek. Para bajak laut
melakukan penyerangan dari semua jurusan ke daerah Fujian dan membunuh
siapa saja yang ditemuinya. Ketika penduduk sangat ketakutan ,putus asa
dan sudah mulai mau menyerah, tiba-tiba muncullah perkebunan tebu
dihadapan mereka.
Mereka yang sempat sembunyi di kebun tebu
selamat dari pembunuhan dan hari itu tepat hari ke 9 Imlek. Orang-orang
yang selamat dari pembunuhan itu percaya bahwa mereka telah mendapat
pertolongan Ti Kong. Untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada Ti Kong,
maka sejak itu suku Hokkien melakukan tradisi sembahyang pada hari ke 9
Imlek dengan batang tebu.
Versi terakhir legenda ini melibatkan
Jendral Ming yang terkenal karena memiliki kemampuan berbicara dan
mengerti dialek lokal hanya dengan meminum air dari provinsi tsb.Pada
zaman itu dia ditugaskan menghabiskan setiap orang asing yang bukan
penduduk di setiap provinsi. Dia dengan kemampuan khususnya sanggup
membedakan mana penduduk asli dan mana yang asing. Ketika mengunjungi
provinsi Hokkian tepat pada hari pertama Imlek, pembantunya salah
memberikannya air dari provinsi lain sehingga dia tidak mengerti bahasa
yang diucapkan oleh penduduk Hokkian. Hal tsb. membuatnya yakin bahwa
orang-orang tsb. bukan orang Hokkian. Keluarlah perintah untuk membunuh
semua penduduk disana. Pembunuhan ini berlangsung sampai hari ke 9 Imlek
, ketika dia meminum air sumur disana dan mendadak bisa bicara dan
mengerti bahasa Hokkian. Jenderal Ming langsung sadar bahwa pasukannya
telah salah membunuh dan segera memberikan perintah menghentikan
pembantaian tsb. Mulai dari itu penduduk Hokkien percaya bahwa mereka
telah dilindungi oleh Ti kong sehingga terjadi mukzijat tsb .Dan oleh
karena itu sampai sekarang orang Hokkien selalu melakukan tradisi Pai Ti
Kong pada hari ke 9 Imlek untuk mengucap syukur dan terima kasih kepada
Ti Kong.
Selengkapnya : http://m.kompasiana.com/…/tradisi-pai-ti-kong-suku-hokkien-…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar