ASAL USUL PERAYAYAAN CAP GO MEH - ARTIKEL CAP GO MEH (BAGIAN 1)
Cap Go Meh (Hokkien: 十五暝) atau Hari Raya Yuan Xiao (元宵) melambangkan
hari -15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi
komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek
Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama
(Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan
Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. Hari Raya Yuan Xiao
sendiri memiliki arti Bulan Pertama (Zhen Yue [正月]) dalam penanggalan
Imlek disebut juga dengan istilah “Yuan Yue [元月]”. Dalam bahasa
Mandarin, Malam disebut juga dengan istilah “Xiao [宵]”. Jadi Yuan Xiao
artinya adalah Malam dengan Bulan Purnama pertama dalam Tahun yang baru.
Festival “Yuan Xiao” disebut juga dengan Festival “Shang Yuan [上元节]”.
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di
Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia
dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang
belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut -
suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia.
Perayaan Festival
Yuan Xiao atau perayaan Cap Go Meh sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu
saat Dinasti Han. Pada saat itu, Sebagaian besar Rakyat dan Bangsawan
serta Kaisar adalah beragama Buddha yang kemudian mengetahui bahwa
setiap Bulan Pertama Tanggal 15 Imlek para Bhikkhu akan melakukan
penyalaan pelita untuk menghormati Buddha, maka Kaisar “Han Ming Di
[汉明帝]” yang berkuasa saat itu memerintahkan untuk menyalakan Pelita di
Istana dan juga semua Vihara untuk menghormati Buddha. Kaisar kemudian
juga memerintahkan Rakyatnya untuk menggantungkan Lentera atau
menyalakan Pelita di rumah masing-masing untuk menghormati Buddha.
Dalam Agama Buddha, Bulan Pertama tanggal 15 Imlek juga diperingati
sebagai hari suci “Magha Puja” yaitu hari berkumpulnya 1250 arahat pada
waktu yang bersamaan tanpa adanya kesepakatan terlebih dahulu untuk
mendengarkan pembabaran Dhama dari Sang Buddha Sakyamuni, semua Arahat
adalah Ehi Bhikku yang artinya adalah ditabhiskan oleh Buddha Sakyamuni
sendiri.
Dalam Agama Tao [道教], terdapat istilah San Yuan Shuo
[三元说] yang terdiri dari Festival “Shang Yuan Jie [上元节]” yakni jatuh pada
tanggal 15 bulan pertama Imlek, Festival “Zhong Yuan Jie [中元节]” yang
jatuh pada tanggal 15 bulan 7 Imlek dan “Xia Yuan Jie [下元节]” yang jatuh
pada tanggal 15 bulan 10 Imlek. Mereka masing-masing bertanggung jawab
atas Langit, Bumi dan Manusia. Tanggal 15 bulan Pertama adalah Shang
Yuan Jie yang juga bertanggung jawab atas Langit, memiliki makna
sukacita. Pada Hari tersebut juga harus menyalakan Lampu Pelita.
Dalam Perkembangannya, penyalaan lampu pelita di Dinasti Han hanya satu
hari, sampai pada Dinasti Tang menjadi 3 hari, Dinasti Song menjadi 5
hari, Bahkan saat Dinasti Ming, perayaan penyalaan Lampu Pelita ini
dimulai pada hari ke-8 sampai hari ke-17 bulan pertama Imlek (tepat 10
hari). Pada Dinasti Qing, Perayaan Festival Yuan Xiao dipersingkat
menjadi 4~5 hari, tetapi bentuk perayaan diperbanyak seperti adanya
kegiatan barongsai dan tarian Naga.
Terdapat beberapa cerita dan
dongeng mengenai asal usulnya Festival Yuan Xiao (Cap Go Meh),
diantaranya adalah Cerita tentang penyalaan Lampu dan Pemberantasan
pemberontrakan keluarga Lv di Dinasti Han.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar