Asal usul 冬至 Dong Zhi {yang ke-22 dari 24 Jie Qi. Arti harfiah = Puncak Musim Dingin} adalah sebagai berikut :
Setengah bulan bagian awal adalah 大雪 Da Xue (yang ke-21 dari 24 Jie Qi, arti harfiah = Salju Besar), kemudian setengah bulan bagian akhir adalah 小寒 Xiao Han (yang ke-23 dari 24 Jie Qi, arti harfiah = Dingin Kecil/Ringan). Hari Dong Zhi jatuh pada bulan 11 penanggalan Imlek, namun tidak ada tanggal yang pasti, tanggal berapa. Kadang kala jatuh pada masa 10 hari pertama dalam bulan 11 penanggalan Imlek, kadang-kadang pada masa 10 hari terakhir dalam bulan 11 Imlek ini. Namun berdasarkan perhitungan almanak, Dong Zhi biasanya jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember Kalender Masehi.
Berdasarkan penjelasan Ilmu Astronomi, peredaran Matahari sewaktu sampai pada waktu Dong Zhi ini, kebetulan melewati 冬至點 Dong Zhi Dian (Titik Puncak Musim Dingin). Pada waktu ini matahari berada pada posisi titik balik Selatan atau Winter Solstice. Matahari pada saat ini berada pada lintang Selatan 23,5 derajat, dan mulai berbalik ke Utara. Maka, Belahan Bumi Utara & Belahan Bumi Selatan mengalami perbedaan yang amat besar; Di Belahan Bumi Utara siang hari lebih pendek daripada malam hari, sedangkan di Belahan Bumi Selatan siang hari lebih panjang daripada malam hari.
Ada sebuah buku Tiongkok kuno yang berjudul 周禮 Zhou Li, yang di dalamnya ada menuliskan : [ Pada saat Dong Zhi; siang hari = 40 Lou Khe, malam hari = 60 Lou Khe , sedangkan pada saat 夏至 Xia Zhi (Puncak Musim Panas), 春分Chun Fen (Musim Semi), 秋分Qiu Fen (Musim Gugur), adalah sebaliknya, yaitu siang hari = malam hari = 50 Lou Khe ] .
Lou Khe pada zaman dulu, menghitung waktunya menggunakan sebuah alat (Klepsidra = Alat pengukur waktu menurut jatuh atau mengalirnya air) yang konon ditemukan oleh Kaisar 黃帝 Huang Di.
Lou Khe adalah menggunakan cerek tembaga yang diisi air, di bagian bawah dibuat sebuah lubang kecil, di dalam cerek diletakkan sebatang panah, di atasnya diukir (dipahat) angka ukuran derajat; air yang mengalir semakin berkurang, angka derajat juga ikut turun, pada panah berjumlah 100 (seratus) Khe, jam air tepat menunjukkan 1 (satu) periode siang & malam, waktunya amat tepat.
1 (satu) 刻 Khe waktu sekarang adalah 15 menit. Pada zaman dulu, 1 (satu) 刻 Khe adalah 14 menit 24 detik. Inilah perbedaan antara Kalender Matahari (Tarikh Masehi) dengan Kalender Imlek (penanggalan Tradisional Tionghoa yang kadang disebut juga Kalender Petani).
Sebagian besar karyawan dan pelajar menggunakan Kalender Masehi, hanya para petani yang masih menggunakan Kalender Imlek. Namun, orang-orang Tionghoa dalam melaksanakan upacara pernikahan atau upacara perkabungan, masih sering mencari Hari Baik dari penanggalan Imlek.
Pada hari Dong Zhi ini, orang-orang Tionghoa membuat 湯圓 Tang Yuan atau Onde-onde (dari tepung ketan dengan / tanpa isi di dalamnya yang dimakan /disajikan dengan kuah ) untuk sembahyang kepada leluhur. Dan lagi, menganggap setelah makan onde-onde, berarti telah terhitung melewati 1 tahun, dan setiap orang telah bertambah umurnya 1 tahun.
Awal festival ini mulai dirayakan adalah pada masa dinasti Han (206 SM - 220 M) dan berlanjut hingga dinasti Tang dan Song (tahun 618 - 1279). Bangsa Han memperingati awal musim dingin ini sebagai Festival Musim Dingin dengan berbagai perayaan yang meriah.
Hari pertama musim dingin menjadi hari libur nasional. Pada masa dinasti Tang dan Song, perayaan awal musim dingin ini dilengkapi dengan upacara penghormatan bagi para dewata dan leluhur. Kaisar akan berdoa kepada para dewata, sementara rakyat umumnya berdoa bagi arwah para leluhur. Pada masa dinasti Qing (1644 - 1911) perayaan ini bahkan dianggap sama pentingnya dengan perayaan musim semi.
Secara turun - temurun, festival ini menjadi saat berkumpul bagi seluruh anggota keluarga dengan satu kegiatan utama yang dilakukan ( Terutama bagi keluarga - keluarga di tiongkok selatan dan perantauan ), yaitu membuat dan menikmati Tang Yuan.
Selamat MENIKMATI ONDE bersama keluarga. Semoga KEBAHAGIAAN, KEHANGATAN dan KEHARMONISAN selalu hadir di dalam keluarga teman-teman semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar