Bintang Keberuntungan Fu Xing (Asal Usul dan Kisah Bintang Fu Lu Shou - Part 3)
Bintang Keberuntungan Fu Xing ( Asal Usul dan Kisah Bintang Fu Lu Shou - Part 3 )
Fuxing (Hanzi=福星; lit. Bintang Fu), Fu Shen (Hanzi=福神; lit. Dewa Fu), atau Fupan (Hanzi= 福判; lit. Pengawas Keberuntungan) adalah Planet Jupiter (suixing 歲星 atau muxing 木星). Menurut astrologi tradisional China, planet Yupiter dianggap menguntungkan dan memiliki kuasa atas agrikultur.
Lukisan tua 28 dewa pada masa awal Dinasti Tang (618-907 M) menggambarkan Fu Xing berwajah harimau dan bermata leopard serta menunggangi babi hutan raksasa. Ia berkedudukan sebagai pemimpin para dewa. Sekarang Fu Xing digambarkan sebagai pejabat pemerintahan surga sambil membawa anak dan membawa gulungan yang terkadang bertuliskan karakter "Fu". Wajahnya berseri-seri dan bahagia.
Terkadang sebuah gunung emas dan perak (jinyinshan 金銀山) ditampilkan di atas kepalanya, atau juga tulisan Fu 福 ditulis di dekatnya. Ia terkadang ditemani seekor kelelawar karena aksara China untuk Fu (fú 福) homofon dengan "kelelawar" (fú 蝠). Seorang putra dalam kultur China kuno dipandang sebagai salah satu jenis harta dan menjadi sumber kenyamanan di usia tua.
Aksara Fu biasanya dipasang di pintu dan biasanya dalam kondisi terbalik. Kata "terbalik" dan "datang" dalam bahasa China bersifat homofon sehingga membaca "Fu terbalik" akan terdengar seperti "Fu (keberuntungan) datang". Aksara fu juga merupakan aksara yang umum terdapat pada sampul angpao.
Fu mewakili harapan tertinggi masyarakat dalam kehidupan dan mencerminkan impian serta hasrat dari berbagai sudut pandang serta level sosial. Berdoa (atau harapan memperoleh) fu perlahan-lahan mempengaruhi kultur masyarakat dan menjadi pemujaan. Laozi berkata bahwa meskipun kekacauan dan keberuntungan susah diprediksikan, tetapi umat manusia dapat berusaha untuk mencapai fu. "Dengan kata lain, satu elemen akan ada bersama elemen yang lain, sementara kekacauan dan keberuntungan dapat saling menggantikan satu sama lain."
"Kekacauan dan keberuntungan tidak memiliki pintu; engkau harus menemukan jalanmu sendiri untuk masuk atau keluar dari dalamnya."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar