BELAJAR ARTI KEBENARAN dari YM. Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera

 
BELAJAR ARTI KEBENARAN dari YM. Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera
20 Tahun yang lalu saat saya berusia 17 tahun, saya berada dalam kelas meditasi bersama dengan beliau, YM. Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera, di sebuah Cetya kecil dibilangan Bojong - Cengkareng, saat itu beliau ditemani oleh seorang Samanera muda bernama Saddhapala.
Selesai sesi meditasi Anapasati saat itu, YM. Bhante bertanya " Ada yang ingin ditanyakan, saudara ?
Saya mengangkat tangan saya " Saya Bhante..."
Dengan senyum tersungging, beliau menjawab " Silahkan saudara Lim... mudah mudahan Bhante dapat menjawabnya ya ..."
" Bhante, apakah itu kebenaran ?" tanya saya
Bhante tidak serta menjawab saya, beliau meminta saya maju ke mimbar Rupang Buddha " Lim, coba kamu letakkan tangan kamu di atas lampu minyak yang ada diatas altar tersebut " sejenak kemudian beliau bertanya lagi " Apa yang kamu rasakan Lim ?"
" Panas Bhante... "
" Ya ... itulah kebenaran" jawab beliau seraya tersenyum
Saya masih bingung, dan terlihat sekali dari raut wajah saya ketika itu
" Kamu bingung ?"
" Iya Bhante, saya tidak paham..."
" Lim, kalau kamu bertanya dan mencari kebenaran, kebenaran itu persis seperti panasnya lampu minyak yang barusan kamu rasakan. Ada namun tidak terlihat, terasa namun tak dapat digenggam, mengelilingimu dengan cahayanya namun tak dapat kamu miliki, semua orang merasakan hal yang sama, melihat pancaran lampu tersebut, namun saat ingin dimiliki atau disentuh dia tak tersentuh, namun dapat dilihat dan dirasakan, itulah kebenaran. Kebenaran itu universal Lim, milik penciptanya dan segenap dunia ini, namun saat kebenaran ingin dimiliki oleh satu orang saja atau satu kelompok saja, dia akan langsung menghilang tak berbekas, karena kebenaran itu untuk disadari, dijalani bukan untuk dimiliki oleh makhluk yang Annica ( Tidak kekal) ini, makhluk yang Lobha ( Serakah) ini, makhluk yang penuh Irsia ( Iri hati) ini, makhluk yang penuh dengan Moha ( Kebodohan) ini dan bukan pula punya makhluk yang penuh dengan Dosa (Kebencian) ini.
Disaat sebuah kebenaran sudah di klaim oleh orang lain atau hanya milik sebagian kelompok saja, maka kebenaran tersebut akan berubah menjadi pembenaran, menurut dirinya sendiri, menurut maunya sendiri, menurut nafsunya sendiri.
Jadi Lim anakku, berjalanlah diatas kebenaran, lakukanlah yang benar benar, namun jangan sekali kali muncul keinginan untuk memiliki kebenaran yang universal tersebut, karena kebenaran itu universal tidak dapat dimiliki oleh siapapun kecuali Sang Pencipta kebenaran itu sendiri. semoga dapat dipahami dan semoga semua makhluk berbahagia lepas dari penderitaan selamanya, Sadhu sadhu sadhu..."
Ama Bhante.... hari ini baru saya pahami ucapanmu, setelah 20 tahun berlalu, terima kasih YM. Bhikkhu Pannavaro Mahathera.
#Banglims

1 komentar

  1. Bagi yg ingin belajar agar nilai test TOEFL bagus dan lancar berbicara serta menulis dalam Bahasa Inggris, hubungi saya:
    Drs.Fransiskus D.A., Dipl.TEFL
    Telp/WA:0878 8743 9540, Email: doseninggris@gmail.com

    BalasHapus

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.