Asal Usul dan Kisah Maha Cundi Bodhisattva Part 1 (sering juga disebut Maha Cundi Avalokitesvara / Guan Yin Pelatih Kehidupan))
ASAL USUL DAN KISAH MAHA CUNDI BODHISATTVA
(SERING JUGA DISEBUT MAHA CUNDI AVALOKITESVARA / GUAN YIN PELATIH KEHIDUPAN)
Nama Bodhisattva Cundi Cundhi Saptakoti-Buddhaphagavati atau biasa disingkat Bodhisattva Cundi, diambil dari Bahasa Sansekerta. Terjemahannya bermacam versi.
Maha Bodhisattva ini dikenal secara populer oleh Umat Buddha mahayana dari Sekte Exoteric ( aliran yang menggarisbawahi hal-hal yang bersifat lahiriah ), dan juga dikenal oleh Sekte Esoteric ( aliran yang menggarisbawahi hal - hal yang bersifat bathiniah ), dikarenakan Mantranya yang dinamai Mantra Cundi.
Beliau juga dinamai Sang Kuan Yin Pelatih Kehidupan Spiritual agar dapat masuk ke alam surga oleh umat Buddha Sekte Dhyana.
Dalam kitab - kitab suci agama Buddha, tak terdapat deskripsi atau uraian hingga ke hal-hal yang sekecil-kecilnya mengenai cerita Makhluk Agung ini. Umat Buddha yang mempercayainya, yang berasal dari Sekte Esoteric mempunyai perbedaan pendapat, yaitu apakah tokoh agung ini termasuk golongan Maha Bodhisattva Avalokitesvara atau termasuk golongan Buddha ?
namun Beliau lebih sering dimasukkan sebagai Makhluk Agung dari golongan Bodhisattva. Mantranya yang dinamai Mantra Cundi telah diajarkan secara luas dan sangat populer.
Terdapat 9 (sembilan) lukisan mengenai Maha Bodhisattva Cundi ini. Beberapa dari lukisan atau rupangnya, ada yang mempunyai dua tangan, empat tangan, bahkan ada yang mempunyai 84 tangan. Umumnya umat Buddha memuja lukisan atau rupangnya yang bertangan 18 dan bermata tiga. Dalam rupang atau lukisannya, tiap tangannya bersikap bermacam-macam. Ada yang sedang memberikan berkah, memegang pedang atau tasbih, atau memegang alat untuk menghaluskan dan mencampur obat-obatan yang berhiaskan intan berlian. Bila melihat rupang atau lukisan Bodhisattva ini, beberapa umat Buddha sering salah mengerti. Mereka menyangka itu lukisan Bodhisattva Avalokitesvara, yang dikenal dengan nama Sahasrabhujaryavalokitesvara.
Sebenarnya terdapat tangan yang jumlahnya 27 dan 40 tangan (jika ditambah dengan satu tangan yang sikapnya mencakup kedua telapak tangan menjadi satu, dan satu tangan lagi yang sikapnya sedang memberikan berkah), maka jumlah tangannya menjadi 42.
Karena rupang atau lukisan Maha Bodhisattva Avalokitesvara tangannya berjumlah banyak untuk memegang aneka macam jenis benda, merupakan ciri khas Maha Bodhisattva Cundi. Jadi Ciri khas Bodhisattva Cundi dilekatkan pada rupang atau lukisan Maha Bodhisattva Avalokitesvara.
Seseorang dapat mengucapkan Mantra Cundi dengan kepercayaan sepenuhnya karena dikatakan Mantra Cundi merupakan doa yang sangat ampuh. Doa yang berkekuatan hebat, diucapkan dalam waktu singkat tetapi akibatnya dapat langsung dirasakan atau terlihat.
Pengucapan kata-kata suci dalam doa atau Mantra Cundi, telah sedikit mengalami perubahan dari rumusan aslinya. Versi terjemahannya ke dalam Bahasa Inggris. Naskah aslinya berbahasa Sansekerta .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar