ASAL USUL DAN KISAH HUA GONG HUA PO 花公花婆 : (Shejit Bln 10 tgl 10 Imlek) bagian 1
Zhou Gong (Ciu Kong - Hokkian) dan Tao Hua Nu (Tho Hoa Li - Hokkian) disebut juga sebagai Hua Gong (Hoa Kong - Hokkian) dan Hua Po yang berarti Kakek dan Nenek Bunga. Mereka berdua mengurus per- jodohan pria dan wanita. Hua Gong dan Hua Po terdiri dari suami - istri beserta keturunan - keturunannya. Wilayah pemujaannya sangat luas.
Di Jakarta, kecuali di Kelenteng CIN TEK YEN (Kim Tek Ie) patungnya terdapat di sepuluh tempat lain. Mereka dianggap sebagai Dewa Kesuburan dan Kebahagiaan.Di propinsi Guangdong, peran Hua Gong dan Hua Po sangat penting.Orang tua kedua mempelai mempersembahkan bunga kepada dua dewa ini pada malam pernikahan karena menurut dongeng, pengantin pria di-lambangkan sebagai bunga prem putih dan penganten wanita sebagai bunga persik jingga.
Dalam
buku Guang-Dong Xin-You, pengarang Qu Da-Jun, menyebutkan se-buah
kelenteng di Hua Shan yang disebut Fu Mu Ci (yang berarti kelenteng ayah
dan ibu), memuja Hua Gong dan Hua Po, tempat penduduk memohon
keturunan. Demikian juga di Kelenteng Hua Shen Miao di Bukit Hu Qiu Shan
dekat kota Suzhou.Siapa sesungguhnya Zhou Gong dan Tao Hu Nu ini ? Zhou
Gong (CiuKong - Hokkian) adalah seorang menteri pada pemerintahan
kaisar You Wang dari dinasti Zhou, yang mengundurkan diri kembali
kekampung halamannya karena merasa tidak tega melihat perbuatan
kaisarnya yang buruk.Ia meramalkan huru - hara akan teijadi kalau kaisar
tetap tidak dapat mengubah lakunya.Sedang Tao Hua Nu adalah seorang
gadis cantik yang pandai meramal dan berilmu tinggi. Menurut sebuah
kisah kuno yang sempat diceriiakan kembali oleh Yan Guo-hui dalam bahasa
Indonesia, mengatakan bahwa keduanya sempat beradu ilmu dan kepandaian.
Akhirnya, mereka dilerai oleh Xuan Tian Shang Di (Hian Thian Siang Te - Hokkian) yang mengetahui asal-usul mereka. Ternyata Zhou Gong dan Tao Hua Nil berasal dari pedang pusaka beserta sarung pedang milik Xuan Tian Shang Di sendiri. Pedang itu berubah menjadi seorang jejaka yaitu Jin Tong (Kim Tong-Hokkian) atau Anak Emas dan sarungnya menjadi Yu Nu (Giok Li - Hokkian) atau Gadis Kumala. Ketika pernyataan cinta Jin Tong ditolak oleh Yu Nii , ia mendendam dan berusaha membalas sakit hatinya, maka Jin Tong lalu minggat dari tempatnya semula dan turun ke bumi menjadi Zhou Gong.Sementara Yu Nii menjadi Tao Hua Nii. Keduanya adalah pasangan yang abadi.
Bersambung.....
Sumber: Buku Dewa - Dewi Kelenteng hal 198 - 199.
Akhirnya, mereka dilerai oleh Xuan Tian Shang Di (Hian Thian Siang Te - Hokkian) yang mengetahui asal-usul mereka. Ternyata Zhou Gong dan Tao Hua Nil berasal dari pedang pusaka beserta sarung pedang milik Xuan Tian Shang Di sendiri. Pedang itu berubah menjadi seorang jejaka yaitu Jin Tong (Kim Tong-Hokkian) atau Anak Emas dan sarungnya menjadi Yu Nu (Giok Li - Hokkian) atau Gadis Kumala. Ketika pernyataan cinta Jin Tong ditolak oleh Yu Nii , ia mendendam dan berusaha membalas sakit hatinya, maka Jin Tong lalu minggat dari tempatnya semula dan turun ke bumi menjadi Zhou Gong.Sementara Yu Nii menjadi Tao Hua Nii. Keduanya adalah pasangan yang abadi.
Bersambung.....
Sumber: Buku Dewa - Dewi Kelenteng hal 198 - 199.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar