ASAL USUL DAN KISAH BUDDHA HIDUP JI GONG (Chi Kung Hok Hud) Part 1
Ji Gong (Chi Kung) dilahirkan dengan nama Li Xiuyuan yang merupakan anak dari Li Maochun.
Li Maochun adalah seorang penasehat militer yang sangat dermawan. Hanya saja sejak menikah sampai mencapai usia setengah baya, Li Maochun belum dikaruniai seorang anak. Hal itu membuat para kenalan Li Maochun meragukan kebaikan hatinya. Istri dari Li Maochun adalah seorang yang baik hati dan taat dengan ajaran agama, menyarankan agar Li Maochun untuk menikah lagi. Tapi Li Maochun menolaknya karena merasa istrinya masih muda dan bisa memberikan keturunan. Karena ingin dikaruniai anak, maka suami istri ini merencanakan berangkat ke suatu kuil agar dikaruniai seorang anak. Pada saat berdoa di ruang Lohan di kuil tersebut, salah satu patung lohan yang ada seakan2 turun ke lantai. Saat melihat hal tersebut kepala kuil menyampaikan selamat kepada Li Maochun karena akan di karuniai anak.
Tak lama kemudian Li Maochun dikaruniai anak laki-laki yang diberi nama
Li Xiuyuan. Tak lama Li Xiuyuan lahir, Li Maochun meninggal. Sejak saat
itu Li Xiuyuan diasuh oleh ibunya yang tetap setia kepada Li Maochun.
Saking setianya ibu Li Xiuyuan, mencatat segala sesuatu yang
dikerjakannya setiap hari dan membakarnya agar suaminya (Li Maochun)
tahu apa saja yang dia kerjakan. Li Xiuyuan tumbuh menjadi anak yang
pintar, bahkan sangat pintar. Saat berusia 7 tahun, Li Xiuyuan sudah
dapat menghapal kitab suci dan bahkan mengalahkan teman belajarnya yang
lebih tua. Saat berusia sekitar 15 tahun, ibunya meninggal dunia. Saat
itu Li Xiuyuan yang sangat sedih makin giat belajar agama Buddha. Paman
dari Li Xiuyuan merasa khawatir karena Li Xiuyuan selalu membaca kitab
suci agama Buddha. Setelah beberapa lama, saat itu sang paman merasa Li
Xiuyuan sudah cukup umur untuk menikah, maka hal ini dibicarakan dengan
Li Xiuyuan. Li Xiuyuan menolaknya, tapi sang paman tetap mendesak dan
akhirnya memilihkan jodoh untuknya. Saat akan menikah, Li Xiuyuan pergi
dari rumah karena ingin mempelajari agama Buddha lebih mendalam dan
menjadi Bhikkhu.
Bersambung.....
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar