Masyarakat Tionghua kuno umumnya mengenal Long Wang karena berkaitan erat dengan kehidupan mereka yang umumnya adalah petani, sebab itu mereka sangat menaruh hormat dan punya perasaan khusus terhadap mitologi ini. Long Wang adalah lambang kebaikan, kebahagiaan, kebijaksanaan dan kejayaan, sehingga para keturunan Tionghoa menyebut diri-Nya Long De Chuan Ren (keturunan naga).
Raja Naga dipercaya sebagai pengatur air, dimana dimulai dari air tanah, air sungai, air laut dan air hujan adalah kuasa dari Raja Naga. Dimana ada air disitulah pasti ada Naga, selain itu Long Wang dikenal sebagai simbol dari raja atau kaisar, sehingga segala sesuatu berhubungan dengan kaisar disimbolkan dan dibubuhi kata naga. Liu Bang adalah kaisar pertama yang menyatakan bahwa dia adalah keturunan naga.
Masuknya agama Buddha pada Dinasti Han lebih memperkuat posisi naga, baik secara mitos maupun hewan suci yang memiliki kekuatan supranatural. Dipercaya banyak sekali Raja Naga yang menguasai dunia ini yang membentuk hierarki sendiri.
Di Tiongkok sendiri, 4 Raja Naga yang sangat terkenal yaitu:
1. Raja Naga Timur: Ao Guang (敖廣)
2. Raja Naga Selatan: Ao Qin (敖欽)
3. Raja Naga Barat: Ao Run (敖閏)
4. Raja Naga Utara: Ao Shun (敖順)
Banyak cerita mengenai Raja Naga, tetapi yang sering ditampilkan adalah cerita Fan Shen Bang dimana terjadi pertempuran di laut timur kekuasaan Ao Guang bertempur dengan Nezha. Dan ada pula pengambilan toya sakti (pilar laut) oleh Sun Wu Kong sehingga cuaca buruk dan air bah terjadi pada saat itu.
Banyak relief, patung, dan lukisan tentang Naga, dan banyak sekali kelenteng di Indonesia yang memuja Raja Naga tersebut.
HUT dari Raja Naga / Long Wang / 龍王
yang jatuh pada Tahun Lunar tanggal 17 bulan 09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar