Memiliki bayi adalah prioritas utama orang China. Bayi
Iemah, sedangkan lingkungan hidup kita sering terpapar angin, hujan, kilat, dan
kondisi iklim yang parah. Maka, selalu ada kebutuhan penting untuk melindungi
bayi yang baru lahir dari bahaya, dan hal ini melahirkan berbagai adat
istiadat.
Kelahiran bayi disebut ‘menambah kebahagiaan' . Selama
sebulan setelah melahirkan, wanita tidak boleh di luar rumah karena baik ibu
ataupun bayinya dianggap sangat rentan. Karenanya, memilih hari baik untuk
melakukan berbagai adat dan tradisi merupakan refieksi dari bagaimana rakyat
berharap bahwa generasi berikut akan tumbuh sehat.
Pengumuman Berita Bahagia Konsep `menambah kebahagiaan'
biasanya dibagi menjadi lebahagiaan besar' dan lebahagiaan kecil'. Melahirkan
bayi laki-laki dianggap kebahagiaan besar'. Beberapa orang memasang spanduk
merah besar di pintu utama untuk memberi tahu publik bahwa mereka punya anak
Mereka mengang-gap memiliki anak laki-laki membawa kemuliaan bagi keluarga,
sedangkan melahirkan bayi perempuan akan
dianggap sebagai kebahagiaan kecil'. Dulu, ketika seorang wanita melahirkan
anak, ibunya akan mengirim seseorang untuk mengunjungin ya sekaligus memberi
makanan bergizi. Bayinya akan diberikan hadiah `gembok panjang umur'. Beberapa
orangtua bahkan mengunjungi makam leluhur berdoa dan mengumumkan berita baik
pada leluhur.
Xisan—Memandikan Bayi Orang Han China biasanya
menyelenggarakan upacara pada hari ketiga setelah kelahiran bayi. Proses
meman-dikan bayi disebut xisan dan
etiketnya agak rumit. Di Beijing, yang memandikan adalah bidan. Mulanya, ia
akan membersihkan ari-ari bayi, kemudian menutupinya dengan tawas bakar, dan
membungkus-nya dengan plum. Air yang digunakan untuk upacara ini dicampur
dengan berbagai jenis rempah dan buah untuk menghindari si bayi dari penyakit. Kebiasaan ini masih
dilakukan hingga sekarang.
adalah untuk menghindari kemarahan dewa. Setelah mandi, bayi
itu disembunyikan di bawah Payung dan dibawa keluar untuk berdoa pada Dewa
langit dengan tujuan menyembunyikan bayi di bawah payung. Upacara `menyusui bayi'
akan dilaksanakan setelah xisan. Ibu si bayi akan memberi makan bayinya dengan
dua sampai tiga tetes tinta China bermutu tinggi dicampur dengan susunya
sendiri. Upacara ini dilakukan dengan harapan anak itu akan berbakat ketika
dewasa. Pernah, seorang calon yang gagal pada ujian kerajaan diperintahkan
untuk minum tinta China oleh kaisar. Konon, calon itu gagal karena tidak pernah
minum cukup tinta pada masa lalu. Sejak itu, orang menerapkan kebiasaan ini
untuk memastikan anaknya tumbuh menjadi pintar dan berbakat. Beberapa orang
memberi bayinya coptis chitiensi dan lima jenis obat herbal China sebelum member
bayinya susu bertinta. Setelah itu, ia akan menyiapkan semangkuk sup ikan,
arak, dan gula yang dimasak dengan
daging, dan mengoleskannya di jarinya
dan memasukannya ke bibir bayinya. lni dilakukan untuk mendoakan kesejahteraan
si bayi. `
Penanaman
Ada kebiasaan orang
Han China yang disebut `pena-naman hutan'. Di beberapa daerah Zhejiang dan
Shandong, orang melakukan upacara tiga hari setelah kelahiran bayi. Setiap
tanaman boleh ditanam, tapi hanya bambu yang ditanam pada musim dingin. Pohon
adalah metafora untuk rakyat akar bambu yang dalam disamakan dengan orang yang
memiliki dasar yang kokoh dalam hidup. Kedua, akar bambu melambang-kan kesiapan
seseorang untuk menikah ketika mencapai kedewasaan. Proses membesarkan anak
tidak mudah. Maka, banyak orang mengambil langkah untuk melindungi anak-anak.
Kebiasaan `Membuat
Cacat Anak'
Pada zaman kuno, kebiasaan ini muncul dalam keluarga di mana
ada bayi laki-laki yang mati muda. lbu anak itu akan menggigit jari kaki kanan
anaknya setelah kelahiran. Ini bisa membuat anaknya cacat tapi tetap hidup.
Untuk mencegah orang lain menggunakan jari itu untuk sihir, ibunya akan
menelannya dengan kue dadar dicelup kecap manis.
"Sir-wan sembilan dari sepuluh Jari". lstilah
China untuk `simpan sembilan' sama
dengan 'tinggal lebih lama'. Istilah China untuk 'saus celup bawang' sama
dengan frasa China akan pintar nantinya . Meskipun praktik ini ada karena cinta
seorang ibu, ini dianggap sangat kejam. Karenanya, kebiasaan ini dihentikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar