Ideologi kuno bahwa ‘semua makhluk hidup memiliki jiwa’ meluas pada
unsur cuaca seperti angina, hujan, Guntur dan kilat, awan, dan pelangi.Meskipun rakyat hidup dalam ketakutan
dan kekuatan alam misterius ini, mereka juga memujanya.
Angin
Di antara kepercayaan
rakyat, angina dianggap memberi tanda pada waktu tertentu dalam setahun. Di
Jiangsu, orang bangun pada pagi hari pertama bulan pertama untuk mengamati arah
angina dan meramalkan keberuntungan pertanian. Angin timur laut bagus,
sedangkan angin barat laut buruk. Angin selatan dan angin tenggara pada hari
agak panas buruk karena menyiratkan kemarau. Unsur aneh pusaran angin dipercaya
sebagai kejadian abnormal dan karenanya harus dihindari. Konon pusaran angin
disebabkan oleh langkah para hantu dan sangat sial bila orang bertemu dengannya.
Bila ada yang melihat pusaran angin, ia harus mengusir bencana dengan mengutuk,
meludah, dan melempar kait sepatu atau benda lain ke pusaran itu.
Hujan
Kepercayaan rakyat
bahwa hujan diatur oleh makhluk langit menghasilkan praktik memohon pada Dewa
Hujan atau Kaisar Naga. Ada juga tabu yang biasanya dikaitkan dengan hujan dan
pertanian. Misalnya, kurangnya hujan di awal musim panas ditakuti di Henan
karena menandakan tahun yang sulit untuk tanaman. Curah hujan pada malam hari
pada awal musim gugur juga ditakuti karena ada pepatah, “Bila hujan tetap turun
pada akhir musim panas, panenan yang kosong akan terjadi meskipun tanamannya
banyak dan kuat.” Hujan waktu fajar juga buruk karena ada pepatah, “Hujan
datang sebelum fajar, hantu datang setelah fajar.” Pelangi yang muncul setelah
hujan untuk dipercaya sebagai penampakan surgawi dan dipandang dengan kagum
oleh bangsa China kuno. Bangsa China dan beberapa suku minoritas menganggap
menunjuk pada pelangi tabu karena takut menyinggung dewa.
Kilat dan Guntur
Kilat dan Guntur
adalah energi besar dari dunia alami. Namun, bangsa China kuno tidak memahami
mereka dan karenanya percaya bahwa mereka dikendalikan oleh Dewa Guntur dan
dianggap sebagai tanda bencana.
Ada banyak tabu yang dipatuhi
oleh bangsa China berkaitan dengan guntur. Di Henan, guntur yang terjadi pada
bulan pertama, kedua, atau kesembilan adalah pertanda buruk, karena guntur pada
bulan pertama berarti awal penyakit; guntur pada bulan kedua menyatakan ternak
sakit, sedangkan guntur pada bulan kesembilan menandai kemarau panjang di tahun
berikut. Di Hebei, Guntur pada bulan ke-10 buruk karena merupakan tanda banyak
kematian karena penyakit dan bencana pada tahun berikutnya. Hal ini juga
dipercaya di daerah Jiangsu. Selain itu, penduduk di Jiangsu juga percaya bahwa
guntur pada bulan ke-10 juga merupakan tanda bahwa panena tidak matang sebelum
awal musim gugur, menyebabkan banyak kerugian.
Semua tabu tentang cuaca
diciptakan oleh manusia untuk menjaga kehidupan normal mereka, karena mereka hidup
dalam keterbatasan lingkungan yang tidak bisa diramalkan. Ini adalah perwujudan
keinginan untuk mengejar nasib baik dan menghindari bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar