Zaman dulu, setelah mencapai usia tertentu, anak lelaki dan
perempuan akan melalui upacara cukup umur. Ini menandakan bahwa ia telah
mencapai tahap kematang seksual dan siap menikah. Orang China kuno percaya
bahwa begitu anak-anak mencapai kedewasaan, mereka tidak lagi dilindungi oleh
dewa-dewa. Untuk menjauhkan roh jahat, upacara cukup umur meliputi ritual untuk
mengusir roh jahat dan berdoa untuk kesejahteraan Para pemuda.
Upacara tradisional cukup umur China dikenal sebagai
guanli untuk laki-laki dan jili untuk perempuan. Karena masyarakat China kuno
mengang gap laki-laki superior terhadap wanita, maka upacara 1 ini lebih
dikenal dengan sebutan guanli. Guanli adalah ritual penting bagi penganut
Konfusian. Bagi mereka yang dididik Konfusianisme, kehidupan mereka ber-putar
sekitar empat ritual, yaitu: cukup umur, pernikahan, pemakaman, dan peringatan.
Memilih Tanggal Bagus
untuk Guanli Kitab Ritual
Kitab Ritual Ringkasan Peraturan Kesantunan menyebutkan bahwa laki-laki 20 tahun ditutupi
dan dinamai'. Orang China kuno menganggap usia di mana pria dan wanita mencapai
kedewasaan adalah 20 dan 16 tahun. Literatur klasik seperti Buku Etiket dan Upacara dan Kitab Ritual Menyatakan bahwa tanggal
bagus untuk upacara dan tamu terhormat yang akan melakukan guanli dipilih melalui
ramalan. Kitab Ritua Makna Upacara Penutupan menyatakan "Sebelum guanli,
orang kuno harus membuat ramalan untuk tanggal dan tame, dan karenanya harus
menghormati semua hal menyangkut upacara." Menurut catatan sejarah, tidak
ada bulan khusus untuk melaksanakan guanli bagi adipati, markis, dan bangsawan
dari Dinasti Zhou dan Han. Tanggal untuk mengadakan guanli biasanya jatuh pada
jiazi, jiayin , binzi renzi O, dan jiyou dari kalender imlek.
Menyembah Dewa-Dewi Banyak orang percaya bahwa sebelum cukup
seorang anak harus dipelihara dan dilindungi oleh orangtua dan tetuanya, juga
diberkati oleh dewa seperti Nyonya Linshui,Guanyin,
Dewi Laut Mazu , Dewi Sodhisatwa prijang , Dewi Kesuburan,
Gadis penenun , atau leluhur mereka. Berkat dan perlindungan berhenti ketika
anak itu mencapai kedewasaan. Karena itu, orang dewasa baru mernprioritaskan
memuja dewa-dewa itu untuk meng-ungkapkan terima kasih mereka dan berdoa untuk
tahun-tahun berkat di masa depan. Misalnya, di daerah Fujian, pemuja Qiniangma
akan melakukan Peringatan Tujuh Ganda pada hari ulang tahun dewi yang jatuh pada
hari ketujuh bulan ketujuh. Di Changle, ketika seorang anak mencapai
kedewasaan, orangtuanya akan mengatur 10 masakan sayur, ayam, dan membakar
kertas hio untuk memuja leluhur pada hari ke-15 dan ke- 1 6 bulan kedelapan
imlek. Guanli untuk Menawarkan Berkat Pada zaman kuno, sebelum guanli, orang
harus tidak makan daging dan minum arak.
Ini termasuk peserta dan
tamu. Fokusnya terletak pada anak muda itu dan tamu
terhormat. Selama upacara, ketika kata-kata pujian dan berkat dibacakan, anak
muda itu akan memakai tiga topi berbeda. Kemudian, tamu terhormat akan
meberikan anak muda itu 'nama kehormatan' . Kitab Ritual—Ringkasan Peraturan
Kesantunan menjelas-kan bahwa ketika seseorang mencapai usia 20 tahun, hanya
orangtua dan tetuanya yang bisa memanggilnya dengan nama kecil, sedangkan
teman-temannya harus memanggilnya dengan nama kehormatan. Tuan rumah akan
menyelenggarakan jamuan dan memberi kue yang disebut shangtougao . Pada jili,
pemasangan jepitan biasanya di
lakukanoleh ibu si gadis muda. Tamu yang menghadiri upacara sederhana ini
kebanyakan wanita. Setelah upacara, hanya wanita berlatar belakang terpelajar
yang , diberikan nama kehormatan.
Berbagai Bentuk
Panggilan untuk Kelompok Usia Berbeda
Selain angka, orang China kuno punya bentuk panggilan lain
untuk mewakili kelompok usia berbeda. Contohnya adalah:
Kurang dari setahun—selimut bedung; anak-anak secara umum rambut
anak yang disangguil. 20 tahun, wanit persik dan plum. 30 tahun, pria usia dimana pria harus mandiri.
50 tanun. pria--usia mencapi, setengah abad . 80 tahun—usia
untuk berjalan di halaman dengan tongkat. 100 tahun—orang berumur seabad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar