Pada sore kelima belas di bulan ketujuh, semua orang sibuk bersiap untuk melakukan upacara besar pemanjatan doa nanti malam. Beberapa ratus piring sesajen berisi babi, nasi, ikan, dan daging, akan menumpuk di meja doa sebagai pengorbanan. Tumpukan makanan meggunung ditumpuk tinggi dan dipersembahkan bagi ruh yang begentangan. Pendeta taoist atau bhiksu Buddha terlibat untuk melantunkan doa untuk penyelamataan jiwa tersesat dan berbagai opera ditampilkan di panggung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar