Orang China kuno terikat aturan perilaku seperti kuyong, daiku, jixku, dan fanku. Mmemukul dada dan mengentakk kaki oleh orang yang meratap disebut biyong. Untuk menghindari kehilangan kendali, mayoritas ritual memiliki aturan tiga kali tiga.
Daiku adalah ratapan yang dilakukan sebelum tubuh diletakkan di peti mati. Dai artinya bergantian, karena kerabat bergantian enangis di depan usungan.
Jixiku terjadi setelah tubuh ddiletakkan di peti mati, dimana kemarahand an kesedihan berkurang, Keluarga berduka akan meratap dengan keras setiap pagi dan sore.
Fanku adalah kebiasaan yang dilaksanakan setelah upacara penguburan. Keluarga berduka dan kerabat akan kembali ke kuil leluhur dan meratap dengan keras. Ketika putra tertua atau cucu lelaki memasuki ruang leluhur, ia akan menghadap timur, sedangkan seluruh keluarga berdiri di luar aula. Di dalam, pria dan wanita akan meratap dan mengentak kaki tiga kali. Kerabat akan memberi kata penghiburan pada keluarga berduka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar