Alkisah zaman dahulu kala, sebuah wabah penyakit menular tiba-tiba menyebar di sepanjang bantaran sungai Ru River. Penyakit itu merenggut banyak nyawa manusia dan menyebabkan kepanikan. Seorang pria bernama Heng Jing ingin menyelamatkan penduduk desa, dan setelah bertanya ke sana ke mari, ia mengetahui bahwa ada seorang dewa bernama Fei Zangfang, hidup di pengunungan wilayah tenggara. Heng Jing mulai melakukan perjalanan untuk mengunjungi dewa ini. Dewa Fei memberinya sebuah pedang pembunuh naga dan menurunkan suatu keahlian dalam pertempuran menggunakan pedang.
Satu hari, Dewa Fei memberi tahu Heng Jing, "Hari ini adalah hari kesembilan bulan kesembilan. Setan penyakit menular dai Ru River akan keluar lagi untuk berbuat kekacauan dan kebinasan. Ayo bergegaslah dan singkirkan setan ini. Aku akan memberimu satu paket daun cornus dan anggur chrysanthemum agar kau dapat memimpin sesama penduduk desa naik ke gunun untuk lari dari setan itu." Lalu ia mengibaskan tangannya dan seeokor burung Crane suci datang membawa He Jing kembali ke kampung halamannya di Runan. Ketika Heng kembali ke rumah, ia menyebarkan kabar ke seluruh desa apa yang telah diinstruksikan gurunya, Fei. Pada hari kesembilan bulan kesembilan, Heng Jing memimpin seluruh penduduk desa naik gunung terdekat. Setiap orang mendapat sebuah daun cornus untuk melindungi dari setang dan meneguk anggur chrysantheum untuk menghindari jatuh sakit. Henh Jing kembali ke desa dan membunuh setan penyakit menular.
Sejak saat itu, setan penyakit menular tidak lagi menyerang penduduk desa dan adat kebiasaan naik ketika festival sembilan ganda terus dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar