Cerita tentang Hou Yi yang memanah matahari sampai jatuh berhubungan dengan cerita tentang Yu Agung yang menaklukkan banjir, karena keduanya mengungkapkan perjuangan manusia terhadap alam. Legenda Hou Yi dan matahari mengandung sifat penting yang sama dalam anthropologi sepenting mitos Yunani tentang Prometheus mencuri api. Kisah Hou Yi pertama kali muncul dalam buku Classic of Mountains and Rivers.
Meskipun cerita tentang Hou Yi (fig) yang menembak jatuh matahari adalah legenda dalam mitologi Cina, sosok sejarah Hou Yi memang benar ada. Alkisah bahwa Hou Yi, pemanah jitu adalah kepala suku dari suku bangsa Youqiong. Raja Xia mempunyai seorang putra bernama Tai Kang. Meskipun Tai Kang adalah seorang putra mahkota, is hanya pandai dalam berburu dan bersenang-senang. Hou Yi memutuskan untuk menyingkirkannya karena Tai Kang sama sekali tidak menunjukkan rasa tertarik pada urusan takhta kerajaan. Setelah kematian Tai Kang, Hou Yi memilih saudara laki-laki Tai Kang, Zhou Kang, sebagai raja baru Xia. Zaman dahulu kala, 10 matahari muncul di langit. Ibunda matahari adalah istri dari Dewa Langit Timur. Mereka biasanya mandi di Laut Timur yang berlokasi di ujung paling Timur dunia. Lalu, mereka akan bertengger di dahan-dahan sebuah pohon besar, beristirahat bagai burung-burung kecil. Sembilan matahari bersantai di dedahanan rendah sedangkan satu matahari menempati dahan tertinggi.
Ketika fajar menjelang matahari dari dahan tertinggi akan mengendarai kereta beroda dua dan berjalan melintasi langit. Namun, satu hari para matahari memutuskan bahwa pasti akan menyenangkan apabila mereka semua pergi keluar bersama-sama. Maka, satu hart tatkala fajar merekah, kesepuluh matahari itu naik ke kereta bersama-sama dan memulai perjalanan mereka melintasi langit. Sepuluh matahari itu menyebabkan kerusakan yang menyebar luas dan malapetaka bagi segala makhluk hidup di muka bumi. Mereka bagaikan bola api maha besar, menghanguskan bumi dengan panas yang mereka pancarkan bersamaan. Hutan-hutan mengalami kebakaran dan berkurang menjadi abu. Banyak binatang terpanggang hangus sampai mati. Sungai-sungai kering, begitu pula lautan. Semua limn mati dan mahkluk dari perairan naik ke permukaan untuk mencari makanan. Tanaman dan perkebunan meranggas kekeringan danm.a.nusia. ndak punya makanan sama sekali. Dunia menderita di bawah panas sepuluh matahari yang menyengat tanpa ampun.
Pada era tersebut, hidup seseorang pahlawan muda tampan rupawan bernama Hou Yi dan bidikannya tidak pernah luput dari sasarannya. Ia adalah pemanah jitu yan aahmla g dan bidikannya tidak pernah lupus dari sasarannya. Hou Yi melihat betapa manusia menderita dan memutuskan untuk memanah jatuh sembilan matahari tambahan untuk mengakhiri semua malapetaka itu. Maka, Hou Yi mendaki 99 gunung, menyeberangi 99 sungai dan melintasi 99 ngarai dan tebing sebelum sampai di sisi Laut Timur. Hou Yi mendaki sebuah gunung tinggi dengan Taut di kaki gunungnya. Hou Yi mengumpulkan seluruh kekuatannya dan melengkungkan busurnya. Hou Yi menyiapkan anak panah yang seberat 10.000 jin dan membidikannya ke langit. Matahari pertama yang menghanguskan ditembak jatuh. Hou Yi menyiapkan busur lain dan menembak jatuh dua matahari lagi. Sekarang, tujuh matahari tersisa di langit. Hou Yi merasakan kulitnya terbakar, jadi ia menarik anak panah ketiga dan menjatuhkan matahari ke empat. Matahari yang lain ketakutan dar berputar-putar melingkar. Segera, Hou Yi menembal jatuh Sembilan matahari. Sembilan matahari yan ditembak jatuh tidak dapat bertahan. "Bulu" mereka rontok serta panas dan cahaya mereka perla-han lenyap saat mereka mati. Bumi menjadi lebih gelap karena hanya ada satu matahari yang tersisa. Matahari yang tersisa sangat ketakutan. Matahari melesat di langit dan pergi bersembunyi di laut. Langit menjadi gelap tanpa matahari. Tanpa matahari, tumbuhan tidak dapat berkembang dan binatang boas malam berliaran terus di muka bumi. Tidak mungkin bertahan hidup seperti ini, pikir manusia. `Mereka berdoa ke Langit untuk memanggil matahari terakhir agar mau keluar sehingga kehidupan kembali berjalan normal. Suatu pagi, sinar penuh warna nan cerah muncul dari sisi Timur lautan, dan matahari keemasan muncul! Semua orang bersorak riang dan mengungkapkan kegembiraan karena melihat cahaya siang yang cerah.
Sejak saat itu, matahari akan terbit dari Timur sehingga bumi dihangatkan dan semua makhluk dapat bertahan. Untuk tindakan heroiknya memanah matahari, Hou Yi dianugerahi helar perajurit kayangan. Selanjutnya, Hou Yi menikahi istri yang cantik, Chang E dan menikmati hidupnya yang bahagia dan damai.
Yo dan Hou Yi
Kadang-kadang Hou Yi disebut sebagai Yi. Berdasarkan penemuan sejarah, Hou Yi dan Yi sebenarnya dua orang berbeda yang hidup terpisah beberapa tahun jaraknya. Yi ada lebih dahulu. la menembak jatuh matahari dan dihormati sebagai dewa. Berikutnya ada seorang pria bernama Hou Yi yang merupakan pimpinan suku bangsa Youqiong. la adalah pemanah ahli dan jitu sehingga orang menganggapnya menyerupai Yi yang menembak jatuh matahari. Mereka menamainya Hey, berarti "belakangan" dalam bahasa Cina. Mereka berdua adalah karakter yang berbeda yang hidup di era yang berbeda. Karakter maca lalu itu bercampur baur dan kedua orang tersebut dipandang sebagai satu orang. Ini adalah kesalahan yang katanya tidak adil bagi Yi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar