Kecemasan menyelimutiku bagai kabut tipis dan awan mendung sepanjang hari Dupa di atas kompor perunggu bakal habis tak lama lagi. Satu lagi festival Chong Yang nan indah tiba, dingin tengah malam semakin merayapi bantal jade dan tempat tidur berkanopi, tempat aku terkoyak. Anggur tersisa dekat pepohonan yang sunyi setelah petang, wangi yang lembut menebar membuat semarak suasana. Bukankan ini waktunya untuk merasakan kerinduan? Triai jendela melayang-layang tertiup angin yang membekykan, dibanding bunga kuning, aku tidak menarik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar