Pada hari kelima belas di bulan lunar ketujuh, para penduduk desa memasang altar di gerbang masuk desa. Pendeta akan memberikan persembahan sesajen pertama kepada Ksitigarbha Bodhisatvva, yang konon membantu membebaskan jiwa dari ruh di neraka. Piring-piring berisi kue berbentuk buah pecah terbuat dari adonan tepung dan juga beras ddisajikan di atas meja. Di sana ada tiga piagam kenangan dan bendera untuk memanggil arwah. Di sore hari, para penduduk desa mendapatkan babi utuh, kambing utuh, ayam, bebek, angsa, dan semua jenis kue kukus dan buah-buahan di meja doa. Pendeta yang memimpin upacara doa kemudian menempatkan bendera segitiga berwarna dengan kata-kata Festival Yuan dan "buka pintu hidangan para dewa" ke atas sesajen ini. Upacara dimulai dengan alunan musik kuil yang khidmat, diikuti oleh dering bel. Pendeta ikemudian memimpin para hadirin untuk berdoa. Terakhir, ada ritual persembahan sesajen makanan, termasuk melempar beras dan kue peach adonan tepung keempat arah. Ritual tersebut dikenal dengan fang xian atau memberikan sesajen makanan kepada orang mati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar