Berburu, sebagai kegiatan yang sangat berbahaya, memburuhkan kerja sama tim. Maka, dalams ejarah panjang perburuan, berbagai kebiasaan bagus terbentuk untuk mengakomodasi orang dari berbagai tempat.
Pada zaman kuno, pemburu akan memilih hari khusus untuk berburu. Selain berburu dadakan yang bertujuan membunuh binatang buas yang mengganggu tanaman mereka. Hari-hari berikut dianggap baik untuk berburu: Xu dari bulan pertama, chen dari bulan kedua, hai dari bulan ketiga, si dari bulan keempat, zi dari bulan kelima, wu daribulan keenam, chou dari bulan ketujuh, wei dari bulan kedelapan, yin dari bulan kesembilan, shen dari bulan ke-10, mao dari bulan ke-11 dan you dari bulan ke 12.
Adalah tabu bagi anjing pemburu untuk buang air besar ketika keluar rumah untuk berburu. Juga tabu bagi orang untuk menanyakan ke mana mereka akan berburu. Sejak zaman kuno, pemburu menghindari melewati kuil Dewa Bumi Karena dianggap tidak bagus.
Selama berburu, suku Olonchun dana Evenki tidak menaruh tongkat kayu secara melintang di sepanjang jalan yang mereka lalui. Konon, tongkat yang ditaruh secara melintang akan menyebabkan hambatan dalam proses perburuan. Pemburu tidak menyalakan api unggun yang membuat suara letupan keras karena mereka takut letupan keras akanmengagetkan dewa gunung, menyebabkan mereka kembali ke rumah dengan tangan kosong. Pemburu tidak boleh berisik atau terlibat dalam perkelahian selama berburu, kalau tidak mereka akan gagal menangkap binatang liar. Setelah berhasil mnangkanp, pemburu harus membersihkan noda darah dan membuang sisanya, sehingga tidak memengaruhi kelompok pemburu lain.
Sekarang, meskipun beberapa suku masih berburu dengan aktif, kebanyak dari mereka tidak melakukannya. Bagi beberapa suku, berburu adalah kegiaan waktu luang dan dianggap sebahai sumber pendapatan tumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar