Di tempat-tempat seperti Jinan, Huimin, dan Gaoqing, kebiasaan Qi Qiao sederhana saja. Mereka memajang buah-buahan dan apabila laba-laba membuat sarang di buah-buahan mereka, berarti permohonan mereka bakal terkabul. Di tempat-tempat seperti Juancheng, ada adat kebiasaan menarik, yakni memakan qiao qiao fan, semacam dumpling istimewa terbuat dari biji-bijian dan sayuran. Tujuh orang gadis berkumpul bersama dan membuat dumpling ini. Mereka akan memasukkan uang logam, sebuah jarum dan buah kurma merah ke dalam tiga buah di antara banyak dumpling dengan uang logam di dalamnya ia akan mendapatkan kebahagiaan, orang yang memakan dumpling dengan jarum di dalamnya ia akan mahir dalam mekerjakan pekerjaan jahit menjahit, dan gadis yang menemukan dumpling dengan buah kurma merah tandanya akan segera menikah. Di shaoxing banyak gadis muda akan menyelinap kluar di malam hari dan mencoba mendengar suara bisikan si pengembala sapi dan gadis penenun sehingga mereka dapat menemukan cinta sejati.
Masyarakat Guangxi percaya bahwa meminum air dari sungai pada hari para peri turun ke bumi untuk mandi dapat membantu menyembuhkan diri dari penyakit dan melindungi diri dari penyakit dan melindungi diri dari kejahatan. Mereka menamai air tersebut air tujuh dan mereka bergegas meraup air pada saat fajar tiba.
Di Guangzhou sebelum hari ketujuh pada bulan ketujuh, para gadis menyiapkan kertas warna-warni, rice papper pith dan uraian benang, lalu merangkai berbagai bentuk dari bahan tersebut. Mereka memasukkan biji-bijian ke dalam rangkaian tersebut dan menenggelamkannya ke air agar benih biji tersebut tumbuh. ketika tanaman tersebut telah mencapai tinggi sekitar 2 inci, mereka menggunakanny6a sebagai sesajen bagi para dewa. Selama 2 malam, para gadis menggunakan gaun baru dan menyalakan lilin dan dan tangkai dupa kemudian berlutut serta membungkuk tujuh kali ke arah langit. Kebiasaan ini, dilakukan setelah tengah ,alam, dikenal sebagai "Menyambut sang dewi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar