Seringkali kita mengikuti ritual/upacara sembahyangan didalam kelenteng, tetapi kadang banyak yang tidak tau kenapa begini dan kenapa begitu, kita sering lihat berbagai macam hal yang unik yang mungkin banyak mengandung arti (doa diam) didalam kelenteng, untuk orang-orang awam atau yang baru pertama kali ikut ritual/upacara menjadi heran dan mungkin bertanya-tanya, berikut ini adalah sedikit penjelasan singkat mengenai ritual/upacara doa dalam kelenteng.
Sebelum dimulainya upacara dan ritual doa, tambur dan lonceng dibunyikan, dimana ini menandakan para peserta upacara dan petugas telah bersiap. Sekaligus undangan kepada Shen bing untuk hadir. kita lihat para pemimpin upacara biasa mengenakan pakaian/jubah berwarna kuning/abu-abu/orange (tidak ada patokan yang jelas). apabila hadir seorang biksu/bante maka beliau lah yang kadang memimpin upacara tersebut. jam dan upacara ritual doa ditentukan oleh pengurus dari masing-masing kelenteng sesuai dengan keperluan, untuk sembahyang tanggal 1&15 imlek ada yang berpatokan pagi ada yang berpatokan malam (jam 08.00), untuk acara upacara yang lain sama, ditentukan oleh pengurus kelenteng masing-masing.
Jumlah suara lonceng senantiasa di samakan dengan waktu pada saat upacara tersebut dimulai, (jika sembahyang pukul 8 malam maka lonceng dibunyikan 8 kali). Untuk upacara rutin tgl 1& 15 biasanya persembahan dan doa dinaikkan sekaligus, sedangkan untuk upacara sejit (bertahtanya) bagi kelenteng tersebut upacara akan dinaikkan satu persatu oleh pemimpin upacara. setelah semua perserta upacara siap ditempat, hio akan dibagikan oleh petugas (sedikit catatan apabila kita mengikuti upacara hal yang baik adalah kita memakai pakaian yang pantas, kenapa demikian hal ini pengertiannya adalah sama dengan kita menghadap kepada para pejabat/dewata itu sendiri maka perlu dipikirkan yang baik)Cara mengatur sajian/persembahan sebagai ungkapan doa diam untuk Upacara sembahyang pada Thien Gung Tuhan Yang Maha Esa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar