Menundukkan Qian Li Yan dan Sun Feng Er
Salah satu legenda mengisahkan bahwa Lin Mo Niang berhasil menaklukkan 2 siluman penguasa Pegunungan Tao Hua Shan. Mereka adalah Qian Li Yan (Hanyu Pinyin: ; Indonesia: Mata Seribu Li) dan Sun Feng Er (Indonesia: Telinga Hembusan Angin). Konon, keduanya jatuh cinta kepada Lin Mo Niang, tetapi dia hanya mau memilih salah satu dari mereka yang dapat mengalahkannya. Menggunakan kemampuan bela dirinya, justru kedua siluman tersebut takluk kemudian menjadi pengawal setianya [5].
Kematian dan Menjadi Dewi
Pada saat Lin Mo Niang berusia 28 tahun, yaitu pada masa pemerintahan Kaisar Tai Zong tahun Yongxi ke-4 (tahun 987), Imlek tanggal 16 bulan 2, dia berlayar bersama ayahnya. Di tengah lautan, perahu mereka dihantam badai hingga tenggelam. Tanpa mempedulikan keselamatannya sendiri, dia berusaha menyelamatkan sang ayah. Namun keduanya akhirnya tewas.
Kisah lain, saat berusia 28 tahun dia memanjat gunung sendirian kemudian terbang ke langit menjadi Dewi bersama dengan raganya. Dikisahkan bahwa pada pagi itu, penduduk Meizhou melihat awan berwarna-warni menyelimuti pulau. Di angkasa terdengar alunan musik merdu dan Lin Mo Niang perlahan-lahan naik ke angkasa untuk dinobatkan sebagai Dewi. Setahun kemudian, penduduk mendirikan sebuah kuil di tempat Lin Mo Niang diangkat ke surga. Kuil tersebut merupakan kuil Thian Shang Sheng Mu yang pertama didirikan di China.
Versi lain menyatakan kematian Lin Mo Niang saat ia masih berusia 16 tahun. Saat itu dia berenang jauh ke tengah laut untuk mencari ayahnya yang hilang. Namun karena kelelahan, dia meninggal dan jenasahnya disapu ombak ke tepi pantai di Pulau Nankan, Kepulauan Matsu.
Kisah dan Mukzizat
Lin Mo Niang dan Kaisar Song Hui Zong Sunting
Pada tahun 1122, Kaisar Song Hui Zong memerintah seorang menteri bernama Lu Yun Di untuk menjadi duta ke Negeri Gaoli (sekarang Korea). Rombongan tersebut terdiri atas 8 buah kapal, tetapi 7 diantaranya tenggelam akibat dihantam badai yang dahsyat.
Menteri Lu Yun yang selamat merasa takjub kemudian bertanya kepada anak buahnya, siapakah dewa yang menyelamatkan mereka. Salah seorang yang berasal dari Pu Tian menjawab bahwa ia biasa bersembahyang kepada Dewi Lin Mo Niang yang merupakan pelindungan perjalan di lautan. Lu Yun kemudian melaporkan hal tersebut kepada Kaisar Song Hui Zong.
Sebagai penghormatan dan syukur, kaisar memberi dia gelar Sun Ji Fu Ren yang berarti Nyonya Agung yang Memberikan Pertolongan yang Sangat Dibutuhkan. Kaisar juga menyumbangkan sebuah papan bertuliskan Sun Ji hasil kaligrafi dia sendiri untuk dipasang pada kuil di Meizhou.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar